toraja

Cerita Spesial Perjalanan Ke Toraja..

Ternyata ketika dalam perjalanan menuju Toraja, bus saya melewati Pare-pare. Selama ini, saya tidak mempunyai bayangan apapun mengenai kota ini.

Ternyata Pare-pare adalah kota yang terletak di pinggir laut. Tetapi karena tempat duduk kami di sebelah kanan, sedangkan laut tersebut di sebelah kiri, memberikan pemandangan yang berbeda. Coba bayangkan ketika bus tersebut melaju sepanjang pinggir pantai, tetapi bukan suasana seperti Bali yang rasakan. Itulah memberikan kesan tersendiri bagi saya.

Continue Reading →

Ke Selatan Tanah Toraja..

Yuk lanjutin cerita sebelumnya ya.

Setelah selesai mengeksplor daerah utara, kami kembali ke kota untuk makan siang dan melanjutkan jelajah wisata di bagian selatan. Ya ampun, pas lagi mau pulang motor kami jatuh dong. Malah di kirinya adalah dinding tebing dan kanannya jurang lagi. Kami terlempar ke arah dinding tebing, untung saja gak nabrak tebingnya. Sedangkan motornya terpeleset ke arah jurang, untung gak terjun bebas ke bawah tuh motor. Ya ampun! Syukurlah kami gak kenapa-kenapa, lecet pun cuma sedikit. Kami pun langsung panik, “motornya rusak gak nih?” Hah, untung cuma lecet saja, setirnya gak bengkok dan masi bisa jalan normal. Cuma lecetnya putih-putih kelihatan gitu, waduh gimana nih? Bimsalabim! Untung saya bawa spidol permanen warna hitam, dan kami segera mewarnai lecetnya si motor. Walaupun gak mulus banget, setidaknya lecetnya jadi samarlah. Hehe.

Continue Reading →

Di Utara Tanah Toraja..

Tik tok tik tok, sudah hampir 2 jam kami menunggu di Terminal Bus Daya, Sulawesi Selatan. Kami menunggu bus Litha yang akan mengangkut kami ke Tanah Toraja. Sebenarnya kami yang datengnya terlalu cepat sih. Kami kan tidak bisa memprediksi keadaan lalu lintas di Makassar, siapa tahu macet juga seperti di ibukota.

Sebenarnya ada banyak bus dengan tujuan Toraja, tapi menurut rekomendasi yang kami dapatkan bus Litha adalah rekomendasi terbaik. Perjalanan dari Makassar ke Rantepao (kota terbesar di Toraja) akan memakan waktu selama 8 jam. Walaupun terdapat beberapa kota di Toraja, kebanyakkan dari bus-bus tersebut akan berhenti di Rantepao.

Kira-kira pukul 12 malam, kami tiba di Rantepao. Untungnya pas turun bus, kami bertemu pemuda-pemuda yang mau mengantarkan kami menuju penginapan yang mungkin masih buka segitu. Ingat ini penginapan loh, jadi bukan kategori hotel berbintang dengan resepsionis yang berjaga 24 jam. Akhirnya, kami menginap di Pia’s Poppies Hotel dengan harga Rp 90.000,-/malam. Murah bukan?

Keesokan paginya kami segera bergegas menuju Pusat Informasi Pariwisata atau Tourist Information Center-nya Toraja. Di sana kami dihadiahi 1 peta, 2 brosur dan segudang informasi. Begitu selesai, kami langsung mencari tempat sewa motor. Tenang ajah, di sini banyak banget kok tempat sewa motornya.

Continue Reading →