kamboja

Ancient Temple of Angkor Wat..

CAMBODIA


Selesai makan malam, saya bersama teman-teman berdiskusi dengan supir tuk-tuk yang akan mengantarkan kami berkeliling kompleks Angkor. Tuk-tuk adalah sejenis kereta yang ditarik dengan motor dan menjadi kendaraan lokal di Kamboja dan Thailand. Sesuai harga yang sudah disepakati, supir tuk-tuk tersebut akan menjemput kami sekitar 4.30 pagi dan pulangnya mengantarkan kami kembali ke hotel. Supir tuk-tuk itu juga mengingatkan kami untuk berpakaian sopan, seperti tidak pakai celana pendek atau baju tanpa lengan. Kerana ada beberapa spot yang mengharuskan pengunjungnya berpakaian rapi untuk dapat masuk ke dalamnya.

Jarak dari hotel saya di Siem Reap menuju kompleks Angkor hanya memakan waktu 15 menit saja. Setibanya di pintu masuk, kami segera membeli tiket yang berlaku untuk 1 hari. Di loket tiket ini, wajah kalian akan difoto dan dicetak pada kertas tiketnya loh. Dari loket tiket, kami berjalan memasuki kompleks Angkor Wat. Angkor Wat adalah peninggalan dari abad ke-12. Bentuknya sendiri merupakan replika dunia dalam wujud miniatur yang lebih kecil. Pada bagian tengahnya melambangkan Gunung Meru, sedangkan di sekitarnya melambangkan air dan daratan. Angkor Wat ini jugalah yang sekarang menjadi lambang dari negara Kamboja. Saya tidak akan berpanjang lebar menceritakan sejarah Angkor Wat dan teman-temannya. Buat yang mau tahu cerita sejarahnya, silahkan langsung mampir ke website resminya saja ya.


Continue Reading →

Menikmati Pagi di Phnom Penh..

CAMBODIA


Sebelum saya menginjakkan kaki di Kamboja, saya selalu membayangkan kondisi negara ini kumuh dan tidak tertata dengan baik. Tapi ketika saya tiba di Phnom Penh, tepatnya di sekitar area Royal Palace, saya menemukan taman kota yang luas tertata rapi dan dilengkapi bangku taman dan patung-patung. Selain itu, jalur untuk pejalan kakinya juga tergolong lebar loh. Wah, nampaknya tidak semua tempat di Kamboja seburuk dugaan saya. Oya, ada satu lagi yang di luar dugaan saya yaitu hampir semua yang saya bayarkan di Kamboja harus dalam US dollar, mulai dari beli kopi, naik tuk-tuk, hingga tiket masuk. Tapi uang kembalian yang saya terima malah dalam Riel Kamboja. Haha.

Continue Reading →