VATICAN
Dengan berjalan kaki di kota Rome, kita juga bisa mengunjungi negara lain sekaligus loh. Let’s go to Vatican. Sebuah negara terkecil di dunia dengan luas sekitar 44 hektar dan jumlah penduduk yang kurang dari 1.000 jiwa. Lokasi negara ini berada di tengah kota Rome dan hanya dibatasi tembok tinggi sepanjang 3,2 km di sekelilingnya. Awalnya Vatican merupakan bagian dari Rome, namun pada tahun 1929 mendeklarasikan dirinya sebagai negara independen. Pemimpin negara ini adalah Paus, dimana Vatican juga menjadi pusat gereja Khatolik di dunia. Oke cukup cerita singkat tentang Vatican-nya ya. Sekarang saya lanjut ke tempat yang menjadi tujuan utama para wisatawan datang ke negara ini yaitu St. Peter’s Basilica.
Para wisatawan dapat masuk ke dalam gereja ini secara gratis tanpa perlu membayar tiket apapun. Jadi jangan heran kalau banyak sekali orang yang antri ingin masuk ke dalamnya. Sambil menunggu antian, saya pun menghabiskan waktu dengan menikmati keindahan St. Peter’s Square, sebuah alun-alun atau piazza luas yang menjadi halaman gereja ini. Di piazza inilah biasanya digelar misa yang dipimpin oleh Paus. St. Peter’s Square merupakan buah karya Gian Lorenzo Bernini yang dibangun pada tahun 1656-1667. Walau telah berumur ratusan tahun, namun jujur saya tidak merasakan kesan kuno sama sekali. Suasana elegan nan klasik yang sangat mendominasi di sini.
Bersama pengunjung lain, saya berbaris rapi untuk antri di sebelah ratusan pilar-pilar putih besar yang berdiri kokoh membentuk setengah lingkaran di kiri kanan St. Peter’s Square. Di atas pilar tersebut, ada 140 patung Santo berdiri anggun menambah keindahan piazza ini. Selain itu, saya juga melihat ada sebuah tugu Obelisk setinggi 25,5 meter di tengah piazza ini. Katanya Obelisk tersebut dibawa dari Alexandria, Mesir oleh Kaisar Agustus. Mungkin karena kompleks negara ini dipenuhi bangunan bersejarah, sehingga tidak heran jika Vatican menjadi satu-satunya negara yang ditetapkan sebagai salah satu World Heritage Site (1984) oleh UNESCO.
Saat memasuki bangunan gereja ini, saya benar-benar terpukau dengan keindahan interior yang memenuhi setiap sudut dinding, lantai hingga langit-langitnya. Semuanya dihiasi dengan ukiran, pahatan dan lukisan yang sangat indah. Apalagi karena ukuran bangunan gereja ini yang sangat besar (panjang 220 m dan lebar 150 m) sehingga membuat kesan megah dan mewah begitu terasa. Gereja ini dibangun oleh Paus Julius II pada tahun 1506. Proses pembangunannya memakan waktu yang cukup lama sekitar 120 tahun. Dan juga melibatkan banyak seniman dan arsitek hebat pada masa itu seperti Michelangelo, Bernini, Carlo Maderno dan banyak lagi. Rasanya mata saya tidak bosan-bosannya memandangi semua keindahan karya seni yang dipamerkan di sini. Saking takjubnya, saya pun tidak mau terlalu menyibukan diri dengan berfoto sana sini. Saya lebih memilih untuk mengagumi setiap karya seni dalam bangunan ini dengan mata sendiri sambil berjalan-jalan santai. Saya tidak akan mendetailkan apa saja yang saya lihat di sini, karena ada banyak sekali dan tidak mungkin disebutkan satu per satu. Kalau penasaran silahkan mampir ke website St. Peter’s Basilica langsung ya, biar lebih puas baca informasi detailnya. Hehe.
Selain keindahan karya seni dan design interior yang menawan, ternyata kita juga bisa menikmati keindahan outdoor-nya juga loh. Dari kubah St. Peter’s Basilica, kita bisa naik ke atas dan mengakses area luarnya dimana kita bisa memandangi view St. Peter’s Square dan kota Vatican & Rome dengan leluasa. Sayangnya, saat sudah keluar bangunan ini saya baru tau mengenai informasi akses menuju kubah-nya. Ah sayang sekali. Dan ternyata kalau mau naik ke atas harus bayar tiket terlebih dahulu loh.
Sebenarnya di kompleks ini, ada bangunan lain yang menurut saya wajib untuk didatangi namanya Museum Vatican, sebuah kompleks museum terbesar di dunia yang memiliki 1.400 ruangan di dalamnya. Tapi karena kami datang terlalu sore, jadinya keburu tutup deh. Padahal saya ingin sekali masuk ke dalamnya, yah tapi apa daya. Oke, saya share sedikit alasan utama kenapa saya ingin sekali ke museum ini ya. Ada 2 ruangan yang ingin saya datangi di museum ini; Sistine Chapel dan Raphael’s Room. Sistine Chapel adalah ruangan paling indah dan sangat terkenal karena seluruh dinding dan langit-langitnya dilukis langsung oleh seniman terkenal Michelangelo. Di ruang inilah prosesi pemilihan paus diadakan. Sedangkan Raphael’s Room adalah ruangan yang berisikan lukisan karya Raphael. Di ruangan ini ada sebuah tangga spiral yang sangat anggun dan menawan karya Giuseppe Momo di tahun 1932. Tangga putar inilah yang ingin saya lihat secara langsung. Karena tangga putar ini sangat terkenal, bahkan telah beberapa kali dijadikan lokasi shooting movie box office.
Sebagai negara, Vatican tidak memiliki pasukan militer atau kesatuan polisi sendiri. Namun ada Swiss Guard yang selalu menjaga keamanan negara ini. Kenapa jadi Swiss ya? Karena sebenarnya Swiss Guard itu adalah tentara bayaran yang berasal dari Swiss dan dipekerjakan sebagai pasukan khusus untuk menjaga keamanan Paus sejak 1506. Swiss Guard ini biasanya menggunakan seragam berwarna mencolok, jadi gampang banget mengenali penjaga ini.
Oh ya, buat yang mau datang ke sini ada 2 saran dari saya. Pertama karena kompleks St. Peter’s Basilica adalah area tempat ibadah, maka setiap pengunjungnya harus berpakaian sopan ya. Seperti tidak boleh menggunakan pakaian dengan bahu terbuka (baju tanpa lengan), celana/rok pendek dan sendal jepit. Saya melihat beberapa pengunjung yang berpakaian kurang sopan tidak diizinkan masuk ke dalam oleh penjaganya. Kan sayang banget jika sudah lama menunggu antrian, tapi tidak boleh masuk cuma gara-gara salah kostum. Lalu yang kedua, sebaiknya datanglah ke sini lebih pagi, untuk menghindari antrian panjang dan panas seperti yang saya alami. Kalau perlu bawa payung atau topi dan air minum secukupnya, untuk berjaga-jaga siapa tau kalian terpaksa harus ikut antrian panjang. Oke, sekian sedikit cerita dari saya, salam dari Vatican ya!
Additional information
-Tiket naik ke dome St. Peter’s Basilica: € 5 – € 7
-Tiket masuk Museum Vatican: € 16
© kelilingbumi.com. All rights reserved. Do not duplicate without permission.
Leave a Reply