Wot Batu, Where the Stone Speaks..

INDONESIA


Pernah dengar nama Restoran Standing Stone di daerah Gianyar Bali? Saya sering melihat icon dari restoran ini di media sosial beberapa bulan yang lalu. Hingga teman saya tiba-tiba mengirimkan foto yang mirip dengan Standing Stone tapi kok backgroundnya beda ya? Ternyata itu adalah tempat yang berbeda, kalau Standing Stone berada di Bali dan merupakan sebuah restoran. Sedangkan bangunan yang akan saya ceritakan saat ini adalah sebuah galeri seni yang berada di Bandung, namanya adalah Wot Batu.

Setelah mencari tahu, ternyata Wot Batu ini adalah galeri milik Sunaryo yang menampilkan bentuk karya seni yang diterjemahkan dalam instalasi dengan menggunakan media batu. Saat membeli tiket seharga IDR 50.000 di loket, petugasnya mengatakan bahwa dilarang mengambil foto dengan kamera beresolusi tinggi seperti DSLR atau Go-Pro. Untung saya masih punya handphone yang bisa diandalkan kameranya. Kalau saat itu saya hanya bawa DSLR atau Go-Pro saja, rasanya sayang banget kan, sudah berada di galeri yang unik banget seperti ini tapi tidak boleh difoto.

Galeri seluas 2000 m2 ini dibuka pada bulan September 2015. Nama Wot Batu sendiri ternyata merupakan bahasa Sunda yang artinya jembatan batu. Galeri Wot Batu ini lebih mengangkat konsep outdoor, walau beberapa instalasinya ada yang indoor juga. Batuan yang digunakan untuk instalasi berasal dari batuan vulkanis di beberapa gunung api Indonesia. Saat memasuki area galeri ini rasanya seperti berjalan di taman hijau dengan bebatuan besar nan unik yang mengisi di setiap sudutnya. Benar-benar perpaduan alam yang asri antara rerumputan, batuan, pepohonan, air, dan langit.

Dengan panduan dari guide book yang saya terima saat di loket tadi, saya mencoba menyusuri galeri ini secara bertahap sesuai urutan yang tertulis di dalamnya. Di area galeri ini, kita akan menemukan ada 11 instalasi batu di sini yaitu :

  1. Batu Abah Ambu
  2. Batu Mandala
  3. Lawang Batu
  4. Batu Api
  5. Batu Air
  6. Wot Batu
  7. Batu Ruang
  8. Batu Sepuluh
  9. Batu Seke
  10. Batu Angin
  11. Batu Waktu

Pasti akan menjadi tidak seru banget kan, kalau saya ceritakan satu per satu semua instalasinya di sini. Setiap instalasi di sini pasti punya alasan atau filosofi yang mendasari pembuatannya. Biar tidak terlalu penasaran, saya ceritain 3 instalasi yang menurut saya paling menarik saja ya. Sisanya kalian harus datang sendiri ya, biar puas karena bisa menikmati semua karya seni ini dengan mata sendiri.

Oke biar makin semangat ke sini, mari saya mulai ceritakan sedikit ya. Pertama adalah Lawang Batu yang merupakan instalasi dua batu vertikal dengan satu batu horizon di atas keduanya. Biar gampang coba bayangin Stonehenge yang di Inggris deh. Hehe. Kedua adalah Batu Air, ini yang tadi saya ceritakan di awal, mirip sama icon-nya Standing Stone di Bali. Nah kalau instalasi kedua ini merupakan spot selfie yang paling banyak beredar di media sosial. Spot ini juga yang menjadi alasan saya datang ke Wot Batu. Lalu yang terakhir adalah Batu Sepuluh, dimana ini merupakan tumpukan sepuluh keping batu yang tersusun membentuk tiang. Benar-benar karya yang unik dan kreatif banget.

Yang mau datang ke sini, patokan mudahnya adalah ke arah Selasar Sunaryo Art Space di Jalan Bukit Pakar Timur. Letak Wot Batu hampir berseberangan dengan Selasar Sunaryo. Nah kalau kalian belum pernah ke Selasar Sunaryo, bisa sekalian tuh, jadi bisa sekaligus mampir ke dua galeri unik karya seniman Sunaryo.

Additonal information

– Tiket masuk Wot Batu : Rp 50.000,-

© kelilingbumi.com. All rights reserved. Do not duplicate without permission.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

*