GERMANY
Pagi ini, saya akan meninggalkan German dan berangkat menuju Belgia. Tapi rasanya sayang sekali jika sudah jauh-jauh ke German, namun hanya numpang tidur saja. Oke lah, selesai sarapan, kami putuskan untuk main 1 – 2 jam di pusat kota Frankfurt. At least, ada memori yang bisa dibawa pulang walau hanya sebentar di kota ini. Kami pun memilih untuk mengunjungi Romerberg yang merupakan salah satu landmark yang sangat terkenal di Frankfurt.
Mungkin banyak yang belum mengenal Romerberg ya? Saya juga awalnya belum pernah mendengar nama tempat ini, namun jika kita googling tempat wisata di Frankfurt, Romer akan selalu muncul di urutan pertama loh. Di sini kita akan menemukan banyak bangunan tua nan klasik yang masih berdiri utuh dengan gagahnya. Atmosfer yang saya rasakan ketika menginjakkan kaki pertama kali di sini adalah suasana kota tua yang khas dengan gaya arsitektur gothic-nya.
Kata Romerberg sebenarnya berasal dari bangunan balai kota yang bernama Romer. Romerberg sendiri lebih mengacu pada plaza yang berada di tengah area ini. Ini merupakan sebuah kompleks bangunan yang terdiri dari 9 rumah tua dan 6 courtyard. Tepat di tengah plaza tersebut, terdapat sebuah patung Dewi Keadilan. Kalau biasanya kita melihat patung sang dewi dengan penutup mata, tapi patung yang di Romer ini, sang dewi berdiri memegang timbangan namun tanpa penutup mata. Patung langka banget ini.
Sudah 6 abad, Romer menjadi balai kota dimana pertemuan anggota dewan kota rutin diadakan sejak 1405. Bangunan ini mudah dikenali karena terdiri dari 3 bangunan dengan fasade yang pinggiran atasnya seperti anak tangga (stepped gables). Setiap bangunan ini memiliki sebutan masing-masing. Bangunan di tengah dikenal dengan Zum Romer (At The Roman). Kemudian yang bangunan kiri namanya Alt-Limpurg (Old Limpurg), sedangkan yang sebelah kanan adalah Lowenstein (Lion’s Stone).
Di dalamnya, ada sebuah ruangan yang dikenal dengan nama Kaisersaal (Emperor Hall), dimana dulunya di sini selalu digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses penobatan kaisar. Dalam ruangan ini, terdapat 52 foto yang terdiri dari foto-foto kaisar dan para petinggi kerajaan dahulunya.
Jika menilik kembali ke dalam sejarah awalnya Romer adalah karena keinginan para dewan kota untuk memiliki sebuah balai kota Frankfurt. Pada tahun 1405, dewan mulai membeli 2 rumah yang bernama Romer dan Goldener Schwan. Pada tahun 1612, ruangan ‘Kaisersaal’ dibangun di dalamnya. Dewan kota pun terus membeli bangunan baru hingga totalnya menjadi 13 bangunan. Romer sendiri sempat hancur akibat perang dunia II, namun dibanggun kembali mulai 1945.
Selain Romer, tepat di depan plaza, berdiri sederetan 6 rumah kayu yang dibangun dalam gaya German klasik. Deretan rumah kayu ini dikenal sebagai Oztzeile (East Row) yang dibangun sekitar abad 15 dan 16. Oztzeile ini juga ikut hancur saat perang dunia II dan direkonstruksi kembali sekitar tahun 1980-an. Sekarang bangunan ini banyak digunakan sebagai cafe dan toko souvenir.
Sebenarnya ada beberapa bangunan tua lainnya yang tersebar di area sini. Namun karena waktu yang terbatas, kami hanya fokus ke bangunan utamanya saja yaitu Romer. Mungkin kalau saya kembali ke sini lagi, harus menyisihkan waktu lebih banyak lagi. Karena selain Romer, Frankfurt memiliki sejumlah tempat menarik untuk di explore.
© kelilingbumi.com. All rights reserved. Do not duplicate without permission.
Leave a Reply