Gili Laba Adventure..

Pagi itu, kapal kami pun akhirnya merapat di atas pasir Gili Laba. Mungkin banyak yang belum tau tentang Gili Laba. Satu hal yang pasti, pulau itu merupakan tempat yang spesial bagi kami. Kalian pun harus coba ya.

Ketika kami mengetahui bahwa jadwal esok akan trekking di Gili Laba, segalanya benar-benar jadi dipersiapkan. Trekking di Gili Laba terkenal sulit, banyak pendatang terdahulu yang gagal mencapai puncaknya. Medannya sendiri memang sulit karena selain menanjak, kemiringan tanahnya pun tidak tanggung-tanggung, 70 derajat bo! Curam banget kan. Tapi kalau berhasil dalam trekking tersebut, sebuah hadiah pemandangan “surga” akan kami bawa pulang. Sebuah kepuasaan tersendiri pastinya, bisa menikmati pemandangan itu dengan mata kepala sendiri.

Segala persiapan demi fisik yang fit pun dilakukan, mulai dengan makan malam yang banyak sebelumnya, tidur malam lebih awal dan sarapan secukupnya. Kalau sarapan, jangan banyak-banyak, nanti malah repot ujungnya. Haha. Bukan hanya fisik yang dipersiapkan, kostum pun menjadi pertimbangan. Hehe. Siapa sih yang mau melewatkan foto dengan background se”wah” itu. Karena background-nya sudah pasti amat sangat oke, nah modelnya jangan sampai merusak hasil fotonya kan, makanya modelnya juga harus oke. Maklum namanya juga jiwa muda.

Hm, ketika dilihat dari bawah sih, ujung tebing di atas sana biasa aja. Belum terbayang sulitnya, cuma “oh, itu yah ujungnya” Tapi! Ketika mulai melangkahkan kaki dengan posisi setengah memanjat. Ya ampun, sulitnya nampol. Udah mesti agak memanjat, terus gak ada pegangan dan saya masih harus menjaga kamera lagi. Huff. Setiap melangkah, mata selalu mencari batu untuk tumpuan kaki dan tangan saya selalu berpegangan dengan rumput. Yah, namanya juga rumput, jangan terlalu berharap lah. Beberapa kali kaki saya terpeleset, karena rumput-rumput itu terlepas dari akarnya, nampaknya tidak kuat menahan berat badan saya.

Padahal baru setengah perjalanan, tapi jantung sudah berdetak sangat kencang. Keringat pun terus bercucuran. Wah, sudah di tengah nih, “sebentar lagi, kawan. Ayo, semangat!!” Namun, tenyata semakin menuju puncak, kemiringannya pun semakin curam. Kali kami benar-benar berasa panjat tebing. Tangan menggapai batu, kaki pun bertumpu pada batu. Benar harus hati-hati. Salah-salah bisa jadi bola guling yang meluncur bebas ke bawah lagi. Huff, jangan sampai deh, amit-amit!

Ah, beberapa langkah lagi sampai. Beberapa langkah yang sangat sulit dan berat. “Ayo, c‘mon!! sedikit lagi sampai”. Dan “aaaaaaaaaaaaaaaaaah!!!” teriakan keras pun yang pertama kali keluar dari mulut, saat berhasil menginjakkan kaki di puncak itu. Dan ketika melihat sekeliling pulau dari puncak ini, kata “wow” yang terucap berulang-ulang. Benar-benar surga, cantik banget. Hah, indahnya duduk di sini sambil memandang luas ke sekeliling. Segala pusing-pusing kehidupan kota hilang semua. Haha. Terasa banget perjuangan kami yang susah payah naik ke atas, kini terbayar lunas dengan senyum puas.

Suatu kebanggaan bisa berdiri di pucak Gili Laba sambil mengagumi satu lagi keindahan dari kekayaan Bumi Nusantara kita. Banggalah menjadi orang Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya. Bule ajah pada iri sama alam kita. Iyah kan? [Apr ’11]

Additional information 

– Biasanya setiap sailing trip dari Lombok-Labuan Bajo akan singgah di Gili Laba

– Dapat juga menggunakan jasa travel/tour di Labuan Bajo untuk arrange trip ke Gili Laba

© kelilingbumi.com. All rights reserved. Do not duplicate without permission.