Sekarang kami cicipi dulu tempat hiburan yang ada di ibukota. Bukan Ancol, Taman Mini ataupun mal-mal berkelas, tapi Kawasan Kota Tua Jakarta. Ada berbagai cara untuk berkunjung ke sini. Akan tetapi, jika ingin sekalian berkeliling melihat kota Jakarta, Trans Jakarta jawabannya. Tepatnya melalui koridor 1, rute Blok M – Kota seharga Rp 3.500,- disarankan untuk mulai naik dari halte Blok M, Masjid Agung, Bunderan Senayan, ataupun Gelora Bung Karno. Kenapa? Karena dari rute inilah anda akan dapat mencicipi sekilas titik-titik penting ibukota. Mulai dari bangunan bersejarah bangsa hingga pusat perbelanjaan ternama. Dimulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, gedung-gedung pencakar langit di kawasan perkantoran SCBD, Monumen Nasional, Jembatan Semanggi, EX Plaza, Komplek Bundaran HI yang mencakup Kempinski Hotel (Hotel Indonesia), Grand Indonesia, Plaza Indonesia dan Wisma Nusantara, berlanjut ke pusat elektronik Glodok, hingga Stasiun Kota yang merupakan halte terakhir. Jalan M.H.Thamrin yang dilewati oleh Trans Jakarta koridor 1, juga merupakan salah satu jalan bersejarah bangsa yang dulunya dirancang sendiri oleh presiden pertama kita sebagai pusat proyek mercusuar bangsa.
Nah setibanya di halte terakhir, kami langsung melihat Stasiun Kota dan 2 bangunan megah di seberangnya berupa 2 museum yang akan jadi tujuan pertama kami. Untuk mengaksesnya, kami melewati terowongan melingkar dengan desain yang cukup unik dan modern. Namun sangat disayangkan kondisi terowongan ini kurang terawat. Nah, wisata pertama kami adalah Museum Bank Mandiri yang berdampingan Museum Bank Indonesia. Bayangan tentang wisata ke museum di Indonesia yang ada di pikiran kami harus dibuang jauh-jauh, 2 museum ini sudah ditata sedemikian rupa sehingga menawarkan hiburan yang menarik dan edukatif tentunya.
Pertama Museum Bank Mandiri, bangunan ini berisi sejarah dan data-data mengenai bank-bank yang melebur menjadi Bank Mandiri saat ini seperti; Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Lengkap dengan sejumlah peralatan kuno lainnya. Sebenarnya, jujur kalau menurut saya, interior bangunan yang masih asli dan terawatlah yang menjadi daya tarik utama.
Sekarang berjalan ke gedung sebelahnya yang lebih “gagah,” Museum Bank Indonesia. Setelah melihat gambaran museum yang menyenangkan di Museum Bank Mandiri, saya pun menganggap sajian serupa akan ditemui di museum ini. Ternyata apa yang ada jauh melebihi ekspektasi saya akan sebuah museum, di Indonesia pula. Semua koleksi museum ditata dengan modern, selain isi museum yang memang berkualitas seperti museum sebelumnya. Penggunaan audio, lighting dan teknologi visual benar-benar dimaksimalkan di sini. Booth berisi informasi juga sudah menggunakan teknologi touch screen. Luar biasalah. Satu lagi yang menyenangkan, pengunjung dibebaskan untuk berfoto di museum ini kecuali di beberapa tempat tertentu yang mengharamkan penggunaan “flash” dengan alasan perawatan benda koleksi.
Dari segi koleksi yang ada, isi museum ini lebih menarik, karena display-nya dibuat berkonsep. Semuanya beralur yang secara umum menceritakan perjalanan perekonomian bangsa Indonesia. Mulai dari zaman datangnya Belanda, perdagangan VOC lengkap dengan miniatur kapalnya, hingga krisis moneter yang melanda pada 1998 juga masuk dalam cerita. Pada area krisis, display dibuat berwarna merah terang, yang diisi oleh berbagai pemberitaan media dan grafik pergerakan perekonomian Indonesia pada saat itu. Pokoknya kalau menurut saya, museum ini adalah museum terbaik di Indonesia. Dahsyat.
FF
Cowok kelahiran tanah Andalas lulusan jurusan arsitektur dari sebuah perguruan tinggi di Bandung. Mulai mencintai travelling karena sejak SD, travelling menjadi agenda keluarga tiap 4 bulanan. Berawal dari menjelajah pelosok Sumatera Barat, Sumatera Utara, lalu ikut study tour sekolah dan kuliah ke Jakarta, Bandung, Jogja, dan Bali. Kemudian lanjut ke Malaysia, Singapore dan mampir di Thailand. Hingga akhirnya berkesempatan mencium aroma Eropa sesudah perjalanan spiritual ke jazirah Arab. Memiliki hobi untuk selalu meng”update” pengetahuan umum, termasuk dunia politik, ekonomi, arsitektur dan olahraga pastinya dari berbagai negara. Hobi yang membuat godaan untuk melakukan travelling dan melihat dunia selalu datang setiap saat.
© kelilingbumi.com. All rights reserved. Do not duplicate without permission.
waa, bagus artikelnya..
suka deh.. 😀